Seperti yang sudah Ananda ketahui di modul sebelumnya, asam adalah senyawa yang dalam larutannya menghasilkan ion H+ sedangkan basa adalah senyawa yang dalam larutannya menghasilkan ion OH-. Jika asam bereaksi dengan basa, maka ion-ion tersebut akan saling menetralkan membentuk H2O.
H+(aq) + OH-(aq) → H2O(l)
Reaksi antara asam dengan basa biasa disebut dengan Reaksi Penetralan. Tetapi karena reaksi tersebut juga menghasilkan garam, maka reaksi tersebut juga sering dikenal dengan reaksi penggaraman.
Asam + Basa → Garam + Air
Contoh :
HCl + NaOH → NaCl + H2O
H2SO4 + 2NH4OH → (NH4)2SO4 + 2H2O
Pada reaksi penetralan jumlah mol ion H+ sama dengan jumlah mol ion OH-, sehingga akan berlaku rumus berikut.
Va x Ma x val. asam = Vb x Mb x val. basa
Keterangan :
Va : volume asam
Vb : volume basa
Ma : molaritas asam
Mb : molaritas basa
Val. asam : valensi asam
Val. basa : valensi basa
Pada reaksi antara asam dan basa yang konsentrasinya sama tidak selamanya menghasilkan larutan netral, karena tergantung dari kekuatan dari asam dan basa tersebut.
Salah satu cara menetralkan asam dengan basa atau sebaliknya adalah dengan melakukan titrasi.
Titrasi adalah penambahan larutan baku atau larutan yang telah diketahui konsentrasinya dengan bantuan indikator.
Langkah-langkah Titrasi
1. Larutan yang akan digunakan untuk menitrasi (diteteskan) dimasukkan ke dalam buret (pipa panjang berskala). Larutan dalam buret disebut penitrasi.
2. Larutan yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam erlenmeyer dengan mengukur volumenya terlebih dahulu.
3. Memberikan beberapa tetes indikator pada larutan yang dititrasi (dalam erlenmeyer) menggunakan pipet tetes. Indikator yang dipakai adalah yang perubahan warnanya sekitar titik ekivalen.
4. Proses titrasi, yaitu larutan yang berada dalam buret diteteskan secara perlahan-lahan melalui kran ke dalam erlenmeyer. Erlenmeyer digoyang-goyang sehingga larutan penitrasi dapat larut dengan larutan yang berada dalam erlenmeyer. Penambahan larutan penitrasi ke dalam erlenmeyer dihentikan ketika sudah terjadi perubahan warna dalam erlenmeyer. Perubahan warna ini menandakan telah tercapainya titik akhir titrasi (titik ekivalen).
5. Mencatat volume yang dibutuhkan larutan penitrasi dengan melihat volume yang berkurang pada buret setelah dilakukan proses titrasi.
Perangkat Titrasi
Alat-alat kimia utama yang biasanya digunakan sebagai perangkat titrasi yaitu :
1. Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya.Buret berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu.
2. Statif dan Klem
Statif terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret. Klem buret terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi.
3. Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah peralatan gelas (Glass ware equipment) yang seringkali di gunakan untuk analisa dalam laboratorium..Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat untuk melakukan titrasi bahan.
Untuk titrasi asam basa, indikator yang digunakan adalah yang berubah warna pada pH netral atau mendekati netral. Indikator yang sering digunakan adalah fenolftalein/phenolphtalein (pp). Indikator lainnya adalah metil merah dan bromtimol biru.